Komentar Terbaru

Blog Archive

21 July 2007

Ketika saya sedang asyik memainkan Yahoo Messenger saya di Handphone, tiba-tiba ada seseorang yang mengajak saya untuk Sharing mengenai tulisan saya tentang 4G disini. Sebut saja beliau Pak DN. Saya sangat senang sekali ternyata tulisan saya ada yang merespon. Tentu bagi saya yang sedang belajar dan sudah seharusnya manusia itu tetap harus belajar sampai kapan pun, respon negatif dalam artian jika ada yang salah, akan saya terima untuk perbaikan di masa yang akan datang, begitu juga respon positif akan saya terima untuk memacu diri saya untuk terus maju dan lebih baik lagi. Tapi ini bukan berarti dengan ini saya men-judge respon Pak DN negatif. Tapi lebih ke ungkapan kesenangan saya, sepanjang menulis di blog baru kali ini mendapat respon untuk bertukar pikiran mengenai artikel yang saya tulis.

Dalam perbincangan yang sangat singkat tersebut, Pak DN mengetengahkan mengenai tarif 3G. Menurut beliau tarif 3G tidak ada yang lebih mahal, karena tarifnya sama dengan voice call. Saya sempat bingung..atau boleh dibilang takut salah..,, apa saya menulis di blog tarif 3G lebih mahal. Sepengetahuan saya, klo ga salah, saya menulis "masih terasa mahal bagi masyarakat Indonesia". Saya tidak dapat menceknya, karena saya sedang dirumah. Dan saya tidak punya laptop untuk browsing (shadut : bagi yang mau berbaik hati, memberi laptop..., dengan senang hati.... :D ), tapi beruntung saya punya draft artikel di PDA saya ( baca : pinjaman ), lalu saya buka artikelnya, tapi saya tidak dapat menemukan kata-kata lebih mahal di artikel tersebut. Adapun kata-kata "masih terasa mahal bagi masyarakat Indonesia" mengacu pada perbandingan antara Voice Call dan SMS yang digunakan di masyarakat. Pengamatan saya, SMS lebih banyak digunakan dibandingkan Voice Call dan masih menjadi primadona di masyarakat. Oleh karena itu saya berkesimpulan tarifnya "masih terasa mahal". Karena jika sudah dirasakan murah masyarakat saya rasa tidak akan menggunakan sms lagi kecuali dalam momen-momen tertentu semisal lebaran.
Tak terkecuali untuk jalur CDMA. Ada teman saya yang mengatakan menggunakan CDMA justru lebih rugi mengunakan SMS daripada Voice Call, saya tanya kenapa? Ya karena di satu SMS hanya dapat menampung beberapa kata saja, sementara di Voice Call bisa bicara sepuasnya dengan harga yang tetap murah dibandingkan dengan GSM. Kira-kira bagaimana jadinya kalau tarif 3G lebih mahal dari Voice Call?

Sayang sekali pembicaraan dengan Pak DN sangat singkat, ketika Pak DN berkata " koq rasanya ada sedikit berbeda aja dengan apa yang ada di fikiran saya". Saya ingin lebih jauh bertukar pikiran dengan apa yang dirasakan berbeda itu. Tentu saya yang dipanggil "Pak" juga sama Pak DN ini ( Saya masih muda loh..., belum jadi bapak2 ), ingin belajar dari manapun.., dari siapa pun.., sepanjang itu baik. Karena kalau boleh terus terang pendidikan saya rendah dan saya kurang beruntung dalam hal pendidikan. Dari sedikit info di chat, saya mengira Pak DN ini bekerja di bidang 3G, yang banyak melakukan kerja sama dengan Telkomsel. Yang dapat saya sampaikan mengenai 3G di lingkungan saya adalah, di tempat kerja saya ( Roxy Square ) sinyal 3G Telkomsel sudah bisa digunakan walaupun kadang-kadang error dalam menggunakan Video Call. Sinyal 3G lain yang bisa ditangkap adalah Pro XL, sedangkan Indosat tidak ada sama sekali. Hal ini sangat disayangkan karena Roxy Square adalah salah satu pusat niaga Handphone. Satu hal lagi yang menarik adalah ketika temen saya di kampung ( Subang ) membeli HP 3G, merasa "kaduhung" (menyesal) karena ternyata tidak dapat menggunakan 3Gnya yang disebabkan tidak mendapatkan sinyal 3G. Tentu saja ini menjadi PR bagi para operator Handphone, dan membutuhkan investasi yang besar untuk membangunnya. Lalu apakah jika infrastruktur sudah dibangun, akan banyak masyarakat yang sering menggunakan 3G ini ( baca: Video Call ). Ini akan tergantung pada tarif 3G dan ekonomi masyarakat itu sendiri. Apakah nantinya akan sama dengan MMS yang sudah dibangun, tapi masyarakat tetap setia dengan SMS?

Apapun semua tentang ini.., saya hanya ingin mengucapkan banyak terima kasih buat PAK DN...!!! Hidup Indonesia....!!!


1 komentar:

Adite said...

waaaaah
kita ketinggalan banget yaa...

Copyright © Shadut Blog | Powered by Blogger
| Blogger Theme by NewBloggerThemes.com