Sungguh miris rasanya dan hanya bisa mengelus dada ketika melihat tayangan salah satu stasiun televisi swasta yang menayangkan adegan bentrokan antara warga dengan aparat kepolisian yang terjadi di Sulawesi yang menyebabkan tewasnya satu orang aparat kepolisian belum lama ini.
Disini saya tidak akan membicarakan keberpihakan pada salah satu pihak yang bertikai tersebut diatas dengan menilai siapa yang salah dan siapa yang benar. Tapi saya ingin membicarakan tindakan kekerasan itu sendiri, mengapa hal ini masih sering terjadi pada masyarakat kita? Dan sampai kapan tindakan kekerasan ini baik secara individu maupun kelompok atau massa tidak akan terjadi dan terjadi lagi...? Yang terkadang menyebabkan korban jiwa. Bukankah negeri kita dikenal dengan sikap santun dan ramah tamahnya? Bukankah Negeri ini dikenal selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat? Lalu kemanakah sekarang kepribadian tersebut? Sudah hilangkah? Ataukah memang hanya semboyan semata?
Emosi memang membutakan hati. Emosi memang membuat gelap mata dan membuat kita tidak bisa berpikir secara jernih. Emosi memang bisa membuat kita melakukan tindakan apapun tanpa mempedulikan semua norma-norma. Dan jika sudah terjadi tindakan-tidakan yang melanggar norma tersebut, konsekuensinya tentu harus mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut. Penyesalanlah yang kemudian menghinggapi. Bukankah penyesalan sElalu datang terlambat? Bukankah penyesalan datangnya selalu belakangan? Lalu kenapa kita tidak mencoba untuk mengendalikan diri? Mengendalikan Emosi kita? Bukankah orang tua kita selalu mendidik kita akan nilai-nilai moral? Bukankah disekolah kita selalu diajarkan pendidikan moral? Bukankah agama kita selalu mengajarkan dan menuntun kita kepada akhlak dan perilaku yang baik? Bukankah..., Bukankah..., Bukankah..., Bukankah....